Susu kambing merupakan salah satu sumber protein hewani yang diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan pembentukan sel, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Selain bermanfaat sebagai makanan tambahan (food supplement), susu kambing juga dapat mengurangi gangguan pernapasan, mampu mengontrol lemak tubuh dan menghaluskan kulit. Meskipun memiliki banyak manfaat dan kelebihan, namun masih sedikit konsumen atau kalangan masyarakat yang mengonsumsinya. Apalagi dengan adanya mitos yang beredar di masyarakat. Lalu apa saja sih mitos-mitosnya yang beredar di masyarakat? berikut ini ulasan dan faktanya
Pertama
Mitos: Mengkonsumsi susu kambing dapat mengobati penyakit asma
Faktanya : Susu kambing memberikan dampak yang baik bagi penderita asma. Tetapi, susu bukanlah obat dan jamu, ia hanya tidak membawa dampak alergi atau berisiko rendah menimbulkan alergi. Hal ini karena susu tersebut tidak mengandung beta-lactoglobulin yang bersifat alergen dan sering disebut sebagai pemicu reaksi alergi seperti asma dan bendungan saluran pernapasan. Jadi, mitos ini tidak sepenuhnya benar ya.
Baca juga: Manfaat susu kambing
Kedua
Mitos: susu kambing memiliki aroma yang tidak sedap (bau kambing)
Faktanya: susu kambing murni memang memiliki aroma yang spesifik yaitu sedikit berbau kambing. Faktor lingkungan dan penanganan pada ternak dapat memengaruhi aroma khas pada susu. Bau pada susu kambing dapat dihilangkan jika dita
Ketiga
Mitos 3: penderita darah tinggi tidak boleh minum susu kambing
Faktanya: kandungan utama susu kambing yang berupa kalium berfungsi menstabilkan tekanan darah, mengatur fungsi kerja jantung, dan menekan resiko terkena aterosklerosis. Menurut pakar penyakit darah tinggi Dr. Louis Tobian, Jr., dari Minnesota University, makanan tinggi kalium dapat membantu menurunkan hipertensi serta memberi kekuatan tambahan dalam mencegah stroke. Oleh karena itu, mitos ini tidak benar ya.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.