Daging sapi merupakan komoditas pangan bergizi tinggi yang mengandung energi sebesar 207 Kk, 14 gram lemak, 18,8 gram protein, 11 gram kalsium, 170mg fosfor, 3 mg zat besi. Kandungan gizi yang cukup lengkap ini menyebabkan masyarakat Indonesia menggemari daging sapi. Agar tidak salah dalam memilih dalam membeli, berikut ini adalah tips praktis memilih daging sapi yang baik:
- Perhatikan warna : Memiliki warna merah dan segar. Warnanya tidak pucat dan tidak kotor.
- Pegang tekstur daging : Memiliki tekstur yang terasa kenyal. Ditandai dengan jika sedikit ditekan maka kembali ke posisi semula. Daging yang tidak baik akan terasa lembek dan hancur
- Cium bau/aroma yang keluar : Memiliki aroma yang segar atau bau khas “sapi”. Sementara itu daging yang tidak baik akan menimbulkan bau busuk atau asam.
- Pastikan daging tidak berair : Secara normal daging mempunyai permukaan relatif kering sehingga dapat menahan pertumbuhan mikroorganisme. Daging yang tidak baik akan terasa berlendir dan lengket
- Perhatikan kandungan lemak (Marbling) : Memiliki marbling berwarna putih kekuningan yang berarti berasal dari sapi yang masih muda sehingga daging sapi menjadi empuk lembut dan terasa lebih gurih.
- Cek sertifikat Halal : Selain menandakan dagingnya dipotong sesuai syariat agama, sertifikat halal juga memastikan bahwa sapi yang diambil dagingnya dipastikan sehat, dirawat dengan baik, terjaga asupan makanannya, hidup ditempat yang bersih, dan diperlakukan dengan layak. Penjual atau supplier yang profesional biasanya memiliki sertifikasi halal dari MUI
- Perhatikan waktu kadaluwarsanya : Sebelum membeli, perhatikan waktu kadaluwarsa dan waktu pemotongan sapi. Penyimpanan daging sapi di dalam kulkas dapat bertahan selama tiga sampai empat hari. Sedangkan penyimpanan dalam freezer, daging dapat bertahan 4 sampai 12 bulan.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.