Bagaimana dengan peluang usaha penggemukan domba? Sebaiknya Anda tidak perlu menanyakannya, tetapi tanyakan bagaimana cara memproduksi domba sebanyak-banyaknya. Peluang usaha penggemukan domba terbuka luas dan sangat menjanjikan. Selama manusia perlu makan untuk hidup dan umat islam mengamalkan ajarannya maka pasar domba tidak akan pernah lenyap.
Berapa pun jumlah domba, pasti akan terserap oleh pasar asalkan kualitas dan harganya sesuai dengan permintaan pasar. Jangan dulu memikirkan pasar ekspor domba. Untuk memenuhi permintaan domba dalam negeri saja sudah kewalahan. Jika permintaan domba dalam negeri sudah dapat terpenuhi, barulah memikirkan pasar ekspor.
A. Memahami Kondisi Pasar
Sebelum membuka usaha penggemukan domba, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mempelajari pasar, meliputi harga, kualitas, konsumen, dan pemanfaatan domba oleh konsumen. Proses produksi sepenuhnya melakukan dengan acuan permintaan pasar.
Kenyataan yang ada saat ini adalah peternak harus tunduk pada pasar dan sangat sulit untuk merubah agar pasar tunduk kepada peternak.
Konsumen domba dapat mengelompok menjadi dua, yaitu konsumen langsung dan pedagang. Konsumen langsung meliputi orang yang kurban, orang yang aqiqah, orang yang pesta, dan konsumen lain yang membeli domba untuk keperluan sendiri, bukan untuk dijual kembali.
Sementara pedagang meliputi jagal, tukang sate, pengusaha aqiqah siap saji, pengecer daging, dan konsumen lain yang membeli domba untuk dijual kembali. Konsumen yang menerima domba dengan harga terendah adalah jagal. Oleh karena itu, jika domba dapat diterima oleh jagal maka dengan sendirinya dapat diterima oleh konsumen yang lain.
Oleh sebab itu, standardisasi produk sebaiknya menyesuiakan dengan standar jagal, baik dari segi harga maupun kualitasnya. Usaha penggemukan domba akan langgeng jika orang yang membeli domba mendapatkan keuntungan dan kepuasan. Produsen yang baik tidak hanya mementingkan keuntungan buat sendiri, tetapi pelanggan juga harus mendapatkan keuntungan.
Jika pelanggan kita maju dan berkembang maka dengan sendirinya peternak sebagai
produsen akan terbawa maju dan berkembang. Tidak ada artinya mendapatkan keuntungan yang sangat besar jika hal itu hanya berlaku sesaat dan pelanggan akan lari setelah sekali mencoba membeli domba yang kita gemukkan.
Daftar harga Tabungan Qurban!!
B. Standar Kualitas dan Harga
Berikut standar kualitas dan harga domba yang diminta oleh jagal dapat
1. Kualitas
Parameter utama kualitas adalah persentase karkas minimal. Semakin tinggi persentase karkas domba, maka akan semakin baik. Karkas adalah bagian domba yang telah sembelih setelah pengurangan dengan darah, kepala, ekor, kaki dari carpus dan tarsus ke bawah, kulit, dan jeroan (kecuali ginjal).
Dengan demikian, yang termasuk dalam kategori karkas adalah tulang, daging, dan lemak. Kebanyakan konsumen tidak menyukai lemak yang berlebihan, tetapi juga tidak menyukai karkas yang tidak ada lemaknya sama sekali.
Saat membakar daging, bau daging yang tidak ada lemaknya kurang sedap dan terasa keras. Perlemakan yang sesuai dengan selera konsumen dapat produksi dengan cara memilih jenis domba yang tepat, jenis pakan, dan lama penggemukan.
2. Harga
Parameter utama harga hidup domba yaitu kesesuaian antara harga hidup domba dengan persentase karkas. Harga murah belum tentu baik jika tidak diikuti oleh persentase karkas minimal.
Jika peternak menjual domba dengan harga hidup Rp 20.000/kg maka peternak harus berani menjamin bahwa domba tersebut akan memperoleh karkas minimal 50% dari bobot hidupnya. Namun, jika domba yang dipotong hanya menghasilkan karkas 35% dari bobot hidupnya maka harga domba hidup yang layak hanyalah Rp 15.500/kg.
Permasalahannya apakah produsen tidak bangkrut jika domba hanya dengan harga Rp 15.500/kg hidup? Inilah pentingnya suatu aspek usaha produksi domba yaitu penggemukan domba.
Baca juga : Peluang usaha dengan bermitra!
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.