Pupuk kandang merupakan salah satu pemanfaatan kotoran ternak seperti domba dan kambing yang berfungsi memberikan nutrisi bagi tanaman dan juga sebagai pengganti pupuk bahan kimia. Kotoran ternak ini memiliki karakteristik yang berbeda tergantung spesies, sehingga cara penanganannya pun akan berbeda.
Berikut ini ulasan terkait apa saja jenis-jenis pupuk kandang beserta kelebihan dan kekurangannya
1.Pupuk Organik Cair (POC)
Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan organik yang salah satunya berasal dari kotoran ternak yang memiliki kandungan lebih dari satu unsur hara. POC mampu mengatasi defensiasi hara, sekaligus menambah beberapa jenis hara pada tanaman. Ciri dari POC yang baik adalah berwarna kuning kecoklatan, pH netral, tidak berbau, dan memiliki kandungan unsur hara tinggi. Kelebihan dari POC yaitu pengaplikasiannya lebih mudah, unsur haranya lebih mudah terserap oleh tanaman, dan mudah dalam memproduksinya. Kekurangan dari POC yaitu daya hidup mikroorganisme sangat rendah, populasi mikroorganisme kecil, berpotensi menghasilkan gas serta menimbulkan bau tidak sedap, dan POC tidak tahan lama. Penggunaan POC biasanya digunakan di bagian daun, bunga, dan juga batang dari tanaman.
2.Pupuk organik padat (POP)
Pupuk organik padat atau kompos adalah bahan organik yang salah satunya berasal dari kotoran ternak yang telah melalui proses dekomposisi. POP memiliki banyak manfaat untuk pertumbuhan tanaman, karena berperan sebagai penambah unsur hara tanaman. Kandungan unsur hara yang terkandung diantaranya C-organik, N, P, dan K yang berperan dalam mekanisme pertumbuhan tanaman. Kelebihan POP yaitu dapat mengembalikan sifat tanah baik secara kimiawi, fisik, maupun biologis, meningkatkan daya serap tanah terhadap air. Kekurangan POP yaitu akibat dari pemakaian jangka panjang akan mengakibatkan lahan yang terpapar akan mengeras.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.