Domba ruminan kecil potensial

Domba merupakan salah satu ternak ruminansia kecil yang layak untuk dikembangkan di pedesaan.

Hal ini karena segudang keunggulan dalam beternak domba, yaitu membutuhkan modal yang tidak terlalu besar;

pakan utama yang berupa rumput dan daun-daunan banyak tersedia di pedesaan; teknik pemeliharaannya relatif mudah;
dan dengan manajemen pemeliharaan yang baik, dalam 2 tahun dapat beranak 3 kali serta jumlah anak
setiap kelahiran bisa diharapkan kembar kemudian,

perputaran modal usaha ternak domba relatif cepat. Potensi pasanya juga cukup menjanjikan

mengingat kebutuhan ternak ini untuk pasar dalam negeri cukup besar, terutama pada saat hari Domba.

Merupakan ternak ruminan kecil yang raya Idul Adha.

Selain itu, potensial untuk dikembangkan di wilayah pedesaa peluang pasar yang telah

lama terbuka di berbagai kawasan internasional seperti Timur Tengah dan ASEAN juga belum dapat dimanfaatkan

secara optimal. Permintaan domba sekitar 2,8 juta ekor/tahun untuk pasar dalam negeri dan 5,6 juta ekor/tahun

untuk pasar luar negeri.

A. Asal-usul Domba

Domba zaman dahulu mulai diternakkan orang. Ternak domba yang ada saat ini merupakan hasil seleksi
selama berpuluh-puluh tahun, sejak masa neolitik. Pusat domestikasi diperkirakan berada dekat dengan Laut
Kaspia, tepatnya berada di daerah Stepa Aralo-Caspian. Peternakan domba ini kemudian berkembang ke arah timur,

Yaitu Sub-kontinen India dan Asia Tenggara; ke barat, yaitu ke Asia Barat, Eropa, dan Afrika; kemudian ke Amerika, Australia,
dan Kepulauan Tropik Oceania. Domba yang dikenal seluruh dunia sekarang ini berasal dari keturunan domba liar,
yaitu Moufflon atau Ovis Musimon; Argali atau Ovis Ammon; Urial atau Ovis Vignei; dan Ovis Arkel.

Domba-domba tersebut didomestikasi pada saat kambing juga mengalami domestikasi.

Namun, yang didomestikasi terlebih dahulu adalah kambing, kemudian baru domba. Di Indonesia,

ternak domba diduga telah mulai dikenal sejak nenek moyang pertama Bangsa Indonesia mendiami Indonesia.

Asal-usul domba tersebut diperkirakan berasal dari pedagang-pedagang yang membeli rempah-rempah di Indonesia

pada zaman dahulu. Pedagang tersebut pada umumnya berasal dari Asia Barat Daya.

Domba yang dibawa tersebut pada umumnya bangsa domba ekor gemuk.
Beberapa ternak domba yang sekarang ada di Indonesia antara lain domba ekor gemuk, domba priangan, dan

Domba-domba lokal lainnya yang tersebar luas di seluruh nusantara memberi petunjuk bahwa nenek moyang pertama
bangsa Indonesia telah melakukan domestikasi terhadap ternak domba.

B. Bangsa-bangsa Domba

Bangsa domba secara umum diklasifikasikan berdasarkan atas hal-hal tertentu,

di antaranya perbandingan persentase daging atau wol, ada tidaknya tanduk, atau asal ternak.

Adapun klasifikasi domba adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Family : Bovidae
Genus : Ovis
Spesies : Ovis aries

Di dunia, bangsa domba dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu tropik

dan bangsa domba subtropik. Beberapa bangsa domba yang termasuk ke dalam

kedua kelompok tersebut beserta dengan karakteristiknya

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.