Bermitra terhadap keuntungan usaha penggemukan

Bermitra terhadap keuntungan usaha penggemukan

Bermitra terhadap keuntungan usaha penggemukan

Desa Bojong Jengkol merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

penduduknya banyak usaha penggemukan domba jantan. Namun untuk mengembangkan usahanya, para peternak memiliki permasalahan seperti permodalan, manajemen, dan pemasaran. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu melalui kemitraan dengan CV. Mitra Tani Farm.

Namun tidak semua peternak domba melakukan kemitraan dengan CV. Mitra Tani Farm. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pelaksanaan kemitraan dan mendeskripsikan keragaan usaha ternak menggunakan analisis deskriptif. Selain itu untuk mengukur tingkat keuntungan usaha penggemukan domba jantan antara peternak mitra dengan peternak nonmitra.

Hasil perhitungan keuntungan atas biaya tunai per SDD (Setara Domba Dewasa)

per periode paling besar yang memperoleh peternak non mitra. Sementara itu perhitungan

keuntungan atas biaya total per SDD per periode menghasilkan nilai negatif untuk semua kelompok

sehingga usaha ternak domba merugikan. Apabila pembanding nilai untung atas biaya seluruhnya,

maka usaha pada peternak mitra yang lebih baik dari pada skala lainnya karena kerugian yang di dapat paling kecil.

 

Baca juga!! Formulasi Strategi Peningkatan Produksi

 

Kata Kunci: analisis keuntungan, kemitraan, penggemukan domba.

 

Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/40179-ID-pengaruh-kemitraan-terhadap-keuntungan-usaha-penggemukan-domba-di-kabupaten-bogo.pdf

Harga Domba & Kambing Qurban Tahun 2022 Terbaru (Harga TERUPDATE)

Harga Domba & Kambing Qurban Tahun 2022 Terbaru (Harga TERUPDATE)

PILIHAN TEPAT UNTUK
MEMBELI HEWAN QURBAN

Langsung Peternak

Mitra Tani Farm

Memudahkan Anda Dalam Berqurban

Tanpa keluar rumah, Anda sudah bisa membeli hewan qurban yang berkualitas.

PERJALANAN WAKTU

SUDAH MENGAJARKAN KAMI BANYAK HAL

CV. Mitra Tani Farm adalah penyuplai hewan qurban untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi sejak tahun 2002 Yang Dirintis Pada Tahun 2002 Oleh Beberapa Alumni IPB (Institut Pertanian Bogor) Dan Dilegalkan Pada Tahun 2004.

CV. Mitra Tani Farm bergerak di bidang penggemukan dan pembibitan hewan Qurban berupa Domba Garut / Domba Periangan, Domba Ekor Gemuk, Kambing Kacang, Kambing Peranakan Etawa, Kambing Jawarandu, Kambing Saanen, Sapi Limousine, Sapi Simmental, Sapi Peranakan Ongole (PO), Sapi Kupang, Sapi Bali.

PERSEDIAAN HEWAN QURBAN

Sapi
Domba
Kambing

Akad jual-beli yang digunakan Mitra Tani Farm saat ini adalah akad bai’ salam

Akad bai’ salam yaitu jual beli barang yang disifati (dengan kriteria tertentu/spek tertentu) dalam tanggungan (penjual) dengan pembayaran kontan dimajlis akad.

Dengan istilah lain, bai’us salam adalah akad pemesanan suatu barang dengan kriteria yang telah disepakati dan dengan pembayaran tunai pada saat akad berlangsung. Lihat sumber definisi

Syarat dan Ketentuan :

  • Pembayaran dilakukan diawal
  • Tabungan tidak bisa diambil dalam bentuk uang. Harus berupa ternak.
  • Hewan qurban dikirim antara 1-4 hari sebelum idul adlha

Contoh akad bai’ salam : 

Saya mau berkurban pada saat idul adlha tahun yang akan datang, sedangkan waktunya masih 10 bulan lagi. Saya pesan hewan qurban kepada CV. Mitra Tani Farm dengan bobot antara18-22 kg seharga Rp. 1.300.000,- dan hewan qurban pesanan Saya tersebut akan dikirim menjelang idul adlha.

Frequently Asked Question (FAQ)

Kalau Saya beli sekarang, apakah ada biaya perawatan?

Tidak ada.

Jenis hewan apa saja yang tersedia di Mitra Tani farm?

1. Kambing : peranakan etawa (PE), jawarandu, kacang
2. Domba dugul
(tidak bertanduk) : domba gibas, domba ekor gemuk
3. Domba bertanduk
: domba garut, domba priangan
4. Sapi
: PO, Simental, Kupang, Bali

Apakah CV. Mitra Tani Farm bisa menyalurkan hewan qurban Saya?

Ya, bisa.

Apakah bisa dikirim ke seluruh wilayah Jabodetabek?

Ya, bisa.
GRATIS ongkos kirim ke seluruh wilayah Jabodetabek

Apakah boleh memilih hewannya secara langsung?

Sangat boleh. Pemilihan hewan ternak bisa dilakukan sekitar 1-2 pekan sebelum Idul Adlha supaya ternak bisa dipastikan sehat dan tidak ada resiko kematian.

Bagaimana Saya bisa memilih hewan qurban tanpa melihat langsung ke peternakannya?

Pemilihan bisa dilakukan via facebok live atau WhatsApp yang dipandu oleh team CV. Mitra Tani Farm.

Harga Domba & Kambing Qurban 2023 Terbaru (UPDATE 1 JANUARI 2023)

Harga Domba & Kambing Qurban 2023 Terbaru (UPDATE 1 JANUARI 2023)

PILIHAN TEPAT UNTUK
MEMBELI HEWAN QURBAN

Langsung Peternak

Mitra Tani Farm

Memudahkan Anda Dalam Berqurban

Tanpa keluar rumah, Anda sudah bisa membeli dan memilih hewan qurban yang berkualitas.

PERJALANAN WAKTU

SUDAH MENGAJARKAN KAMI BANYAK HAL

CV. Mitra Tani Farm adalah penyuplai hewan qurban untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi sejak tahun 2002 Yang Dirintis Pada Tahun 2002 Oleh Beberapa Alumni IPB (Institut Pertanian Bogor) Dan Dilegalkan Pada Tahun 2004.

CV. Mitra Tani Farm bergerak di bidang penggemukan dan pembibitan hewan Qurban berupa Domba Garut / Domba Periangan, Domba Ekor Gemuk, Kambing Kacang, Kambing Peranakan Etawa, Kambing Jawarandu, Kambing Saanen, Sapi Limousine, Sapi Simmental, Sapi Peranakan Ongole (PO), Sapi Kupang, Sapi Bali.

PERSEDIAAN HEWAN QURBAN

Sapi
Domba
Kambing

SEGERA BELI HEWAN QURBAN SEKARANG!

Frequently Asked Question (FAQ)

Kalau Saya beli sekarang, apakah ada biaya perawatan?

Tidak ada.

Jenis hewan apa saja yang tersedia di Mitra Tani farm?

1. Kambing : peranakan etawa (PE), jawarandu, kacang 2. Domba dugul (tidak bertanduk) : domba gibas, domba ekor gemuk 3. Domba bertanduk : domba garut, domba priangan 4. Sapi : PO, Simental, Kupang, Bali, Madura

Apakah bisa dikirim ke Cikarang?

Ya, bisa. GRATIS ongkos kirim ke seluruh wilayah Jabodetabek

Apakah boleh memilih hewannya secara langsung?

Sangat boleh. Pemilihan hewan ternak bisa dilakukan sekitar 1-2 pekan sebelum Idul Adlha supaya ternak bisa dipastikan sehat dan tidak ada resiko kematian.

Daftar Peserta Sosialisasi WUB Jabar 2017 Bidang Usaha Peternakan Domba

Daftar Peserta Sosialisasi WUB Jabar 2017 Bidang Usaha Peternakan Domba

Peningkatan Sumber Daya Manusia merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas usaha. Berkenaan dengan hal tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengembangkan Program Pencetakan Seratus Ribu Wirausaha Baru yang bertujuan untuk melahirkan para Wirausaha Baru yang inovatif, kreatif dan mandiri serta berdaya saing.

Pengembangan kewirausahaan merupakan salah satu upaya untuk menggali potensi dan kompetensi sumber daya manusia di Jawa Barat dalam mendukung penyerapan lapangan kerja dan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), kebutuhan akan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal untuk menghadapi kompetisi tersebut bukan hanya sekedar komunikasi namun pengetahuan dan kemampuan/skill sangat diperlukan dalam mengembangkan kualitas SDM termaksud.

Pencetakan Seratus Ribu Wirausaha Baru di Jawa Barat telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2015, hal ini telah memberikan jaminan dan kepastian atas eksistensi masyarakat untuk mengembangkan kewirausahaan dan Pemerintah akan memfasilitasi akses kelembagaannya, penciptaan pasar dan akses pembiayaannya. Kegiatan tersebut dilakukan secara terpadu dengan menggunakan strategi “Jabar Masagi” yang melibatkan berbagai tingkatan Pemerintahan, Akademisi, Komunitas dan Dunia Usaha.

Pencetakan Seratus Ribu Wirausaha Baru di lingkungan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat dilakukan dengan tahapan pelatihan, pemagangan dan pendampingan/mentoring kewirausahaan.

Program Pencetakan Seratus Ribu Wirausaha Baru Jawa Barat adalah program pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berupaya secara bertahap mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui Program dan Kegiatan yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak.

Nama-nama peserta Sosialisasi WUB Jabar 2017 Bidang Usaha Peternakan Domba bisa dilihat disini (lihat daftar peserta)

Pelaksanaan : Selasa, 28 November 2017, pukul 08.00 s.d Selesai

UPDATE 21 November 2017 : Sehubungan akan ada evaluasi AUTS pada tanggal 28 November 2017, maka kegiatan sosialisasi WUB Jabar bidang usaha peternakan domba diundur menjadi hari Kamis tanggal 30 November 2017.

Lokasi kegiatan: Rumah Joglo, Desa Wisata UKM Tegal Waru, Kec. Ciampea, Kab. Bogor, Jawa Barat

Perluas Usaha Dengan Bermitra – CV. Mitra Tani Farm

Perluas Usaha Dengan Bermitra – CV. Mitra Tani Farm

Bermula dari berjualan domba

 

Milik peternak, kini MT farm menjelma menjadi salah satu peternakan yang cukup diperhitungkan.

Cermat mengamati celah bisnis menjadi kunci Mitra Tani (MT) Farm tetap eksis dalam usaha peternakan kambing-domba (kado).

Peternakan yang digawangi oleh Budi Susilo S, Amrul L, Bahrudin, serta M. Afnaan W dirintis sejak September 2004.

Mereka bersama-sama mengarungi berbagai tantangan yang terus berkembang.

 

Dari Jualan

M Afnaan W, salah satu pemilik MT Farm, mengutarakan, dari keinginan mencari pemasukan tambahan semasa kuliah pada 2002, ia dan ketiga temannya mempunyai ide untuk menjajakan domba milik peternak di wilayah bogor dan sekitarnya. “Jadi saat teman-teman liburan, kita main ke pasar kambing,” terang Afnaan, sapaannya, kepada AGRINA di lokasi peternakannya yang bertempat di Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jabar.

Usaha pertamanya ini sukses menjual 25 ekor domba. Tidak berhenti sampai di situ, ia pun melakukan penggemukan domba sendiri selama 3-4 bulan. Tahun berikutnya, ia berhasil menjual 86 ekor. “Kita dapat bantuan dana dari kampus sebesar Rp7,3 juta dan kembali menjadi Rp10,5 juta,” ingatnya.

Peningkatan penjualan terjadi pada 2004 tercatat 150 ekor terjual, sebanyak 750 ekor terjual pada 2005  dan pada 2006 terjual 1.500 ekor.  Kurun 2007-2010 rata-rata penjualanya 2 ribu ekor, tapi pada periode 2011-2014 penjualan merosot ratra-rata hanya 1.500 ekor. Penurunan ini lantaran, menggunakan pola pemasaran system grosir. “Kalau grosir itu ‘kan sekali banyak, jadi kita melayani pedagang untuk dijual lagi. Kini fokus pada penjualan retail atau langsung end user. Pembayaran lebih nyaman dan kerja lebih ringan,” jelasnya.

Tidak hanya untuk pasar kurban, Afnaan melakukan beragam cara untuk melego ternaknya, seperti melalui penjualan ke pemotongan hingga memasok ke jasa katering dan akikah serta restoran. Kebutuhan kado untuk akikah pun tidak kalah menggiurkan. “Kebutuhan kado ini tinggi banget. Ada jasa katering akikah di Jabodetabek yang punya 15 cabang, satu cabang butuh 100-200 ekor sebulan. Jadi satu manajemen kartering akikah butuh 3 ribu ekor/bulan. Itu baru satu manajemen belum yang lain,” ulas sarjana lulusan Fakultas Peternakan IPB ini.

Kendati demikian, ia melihat belakangan ini kualitas pesanan dari jasa akikah kerap berkurang. Pasalnya, tak hanya bobot ternak yang dipesan lebih ringan, malahan kini sudah beralih ke kambing atau domba betina akibat harganya yang lebih murah. “Kalau aturan agama boleh potong betina jika jantan yang mau dipotong lebih kurus dibandingkan betinanya. Cuma praktiknya yang dikejar bukan kualitas tapi ekonomi,” tukasnya.

Pria berusia 32 tahun ini menilai, hal itu akan berujung pada kelangkaan bibit akibat betina produktifbanyak dipotong. Sedangkan, pelaku usaha pembibitan masih jarang. Sehingga, sejak tahun lalu ia juga mulai menambah porsi pembibitan di kandangnya.

 

Tenaga Pemasaran

 

Perubahan dari pasar grosir menuju pasar ritel bukan tanpa hambatan. Pasalnya, rataan penjualan kado MT Farm mencapai 100-200 ekor/bulan. Tentu bukan perkara enteng jika mau dijual secara eceran.

Afnaan pun menyiasati dengan memperluas jaringan pemasaran melalui penambahan tenaga pemasaran dan tetap mempertahankan jaringan lama. “Jadi dengan memperbanyak marketer, terutama mahasiswa yang berjiwa usaha dan pernah magang di sini,” ujar kelahiran Salatiga, Jateng pada 3 Februari 1982 itu.

Ia menjelaskan, tenaga tambahan itu tidak terikat dengan kontrak, melainkan hanya membantu mencari konsumen. Untuk satu ekor kado yang terjual marketer ini mendapat bayaran Rp50 ribu dan Rp100 ribu saat Idul Adha.

 

Kemitraan

 

Pasar memang penting, sektor hulu pun punya andil mengamankan pasokan. Untuk itu, MT Farm melakukan system kemitraan. “Kekurangan pasokan dan ketidak sanggupan memenuhi kebutuhan, akhirnya kita kerja bareng membuat plasma agar ketersediaan selalu ada,” terang Afnaan.

Sistem kemitraan ini sudah diterapkan sejak tahun 2011 dengan dua model. Pertama plasma pemberdayaan, bertujuan untuk memberdayakan petani dengan modal yang diperoleh dari dana CSR (Corporate Social Responsibility) dan ZIS (Zakat, Infak dan Shadaqah) salah satu bank nasional. Kedua plasma bisnis, hubungannya murni untuk bisnis antara MT Farm dengan investor.

Supaya sistem ini berjalan lancar, suami dari Kurniawati Hasanah ini merancang agar peternak plasmamerasa nyaman selama masa pemeliharaan dengan memberikan jaminan harga, waktu panen, pasar, serta modal. “Selama ini tidak ada yang menjamin harga, jadi sistemnya harga beli sama dengan harga jual. Kemudian menjamin waktu panen setiap 3-4 bulan, jadi tidak harus menunggu terlalu lama, dan pasarnya jelas tanpa harus dimainkan oleh tengkulak,” paparnya.

Selain itu, dari pengamatannya, peternak yang tidak memberikan perlakuan khusus alias hanya memanfaatkan hijauan seadanya mampu menaikkan bobot hingga 5kg/ekor selama tiga bulan pemeliharaan. Artinya dalam tiga bulan peternak  bisa memperoleh pemasukan Rp350 ribu per tiga bulan jika harga kado dibanderol Rp70/kg bobot hidup.

Ia pun mematok skala usaha pemeliharaan minimal 25 ekor. Tujuannya, agar beternak menjadikan sebagai usaha utama bukan sebagai tabungan atau kerja sampingan.

“Harapannya dengan pertambahan 5 kg dalam tiga bulan peternak bisa mendapat Rp8,7 juta. Tapi itu masih dibagi lagi, 50% untuk petani, 25% investor, 15% MT Farm yang sudah menjamin dan 10% biaya operasional seperti kontrol ke kandang-kandang. Jadi kira-kira petani bisa memperoleh Rp1,4 juta/bulan. Karena dana hibah, keuntungan investor ini biasanya dialokasikan untuk pembangunan fasilitas umum,” urai Bapak yang mengaku hobi dagang tersebut.

Selain plasma pemberdayaan, plasma bisnis juga diberikan jaminan layaknya petani. Perbedaannya hanya di modal dan pembagian keuntungan. Keniakan bobot badan per tiga bulan akan dibayarkan dan selanjutnya dibeli utuh menjelang Idul Adha dengan harga beli yang sama di awal.

Pola kemitraan ini terus berkembang. Untuk plasma pemberdayaan, kurang lebih 40 petani di wilayah Bogor tergabung didalamnya. Sementara jumlah kado, baik di plasma pemberdayaan dan bisnis, berjumlah lebih dari seribu ekor.

Arfi Zulta HB

 

Sumber : agrina-online.com