Pemanfaatan Limbah Jerami Jagung

Manfaat Jerami Jagung

Manfaat jerami jagung tentunya banyak sekali. Jerami jagung/brangkasan adalah bagian batang dan daun jagung yang telah di biarkan mengering di ladang dan di panen ketika tongkol jagung di petik. Jerami jagung seperti ini banyak di peroleh di daerah sentra tanaman jagung yang di tujukan untuk menghasilkan jagung bibit atau jagung untuk keperluan industri pakan,bukan untuk di konsumsi sebagai sayur (MARIYONO et al., 2004).

Limbah pertanian tidak semuanya di manfaatkan oleh petani, penyebabnya yaitu :

  1. Umumnya petani membakar limbah tanaman pangan karena secepatnya akan di lakukan pengolahan tanah, 
  2.  Limbah tanaman pangan bersifat kamba sehingga menyulitkan peternak untuk mengangkut dalam jumlah banyak untuk diberikan kepada ternak, dan
  3. umumnya lahan pertanian jauh dari pemukiman peternak sehingga membutuhkan biaya dalam pengangkutan, 
  4. Tidak tersedianya tempat penyimpanan limbah tanaman pangan, dan peternak tidak bersedia menyimpan/menumpuk limbah di sekitar rumah/kolong rumah karena takut akan bahaya kebakaran, 
  5. Peternak menganggap bahwa ketersediaan hijauan di lahan pekarangan, kebun, sawah masih mencukupi sebagai pakan ternak (Liana dan Febriana 2011).

Manfaat Jerami Jagung memiliki Keuntungan penggunaan jerami jagung 

  1. Dapat menyelesaikan masalah kekurangan pakan terutama pada musim kemarau
  2. mengurangi limbah yang dapat mencemari lingkungan
  3. meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengolah limbah pertanian yang dapat dijadikan sebagai pakan ternak

Olahan Limbang Jagung

Jagung bukan hanya dapat di konsumsi untuk kebutuhan makanan sehari-hari manusia. Ternyata manfaat jagung lebih dari itu. Limbah jagung bisa dijadikan sebagai alternatif ternak ruminansia. Selain itu bonggol jagung bisa dijadikan bahan untuk membuat atap bangunan. Selain itu, limbah jagung juga bisa di jadikan sebagai pupuk. Penggunaan pupuk tentunya sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanah dan tanaman. Selain itu, pupuk tersebut bisa menjadi nilai tambah bagi para pelakunya. Perlu di ketahui bahwa, Indonesia memiliki komoditas jagung yang begitu melimpah. Sehingga, hal ini dapat di manfaatkan oleh kalangan masyarakat untuk memanfaatkan peluang ini. Karena komoditi jagung melimpah, maka limbahnya pun tentunya banyak. Hal ini berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan

Sumber: ternak.blitarkab.go.id

Baca juga untuk informasi selanjutnya https://mitratanifarm.co.id/

Tips pencampuran pakan yang benar

Tips Pencampuran Pakan Yang Benar

Pencampuran adalah proses di mana semua bahan pakan di campur menjadi satu secara manual dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang merata. Hasil pencampuran pakan yang baik akan meningkatkan pertumbuhan ternak karena meningkatkan pertumbuhan ternak, karena homogenitas pencampuran dapat mendukung penampilan produksi ternak.

Urutan pencampuran bahan baku pakan:

  1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
  2. mengambil rumput yang telah di cacah dan di tebar kelantai hingga rata
  3. setelah itu campur bahan baku seperti ampas tahu,molases,konsentrat dan bahan baku lain
  4. kemudian di aduk sampai homogen 
  5. lalu,pakan yang telah di campur di masukkan kedalam karung atau wadah lain
  6. Setelah semua selesai maka selanjutnya adalah pemberian keternak.

Tips Pencampuran Pakan Yang Benar dapat di lakukan dengan dua cara yaitu :

  • Pencampuran pakan secara manual merupakan pencampuran yang di lakukan dengan menggunakan cangkul,sekop dan sebagai alasnya yaitu papan.Pencampuran  bahan pakan di lakukan terlebih dahulu pencampuran pakan dengan jumlah sedikit kemudian bahan pakan yang berjumlah besar.
  • pencampuran pakan secara modern merupakan pencampuran bahan pakan dengan bantuan mesin dalam mencampurkan bahan pakan hingga homogen.

Pemberian Pakan dengan Pencampuran Pakan

Pemberian pakan masing-masing hewan di setiap daerah berbeda-beda. Kita tidak bisa mensamaratakan semuanya karena kebutuhan terhadap ternak masing-masing daerah pun berbeda.

Sumber: teknology-indonesia.co

Baca juga https://mitratanifarm.co.id/

 

Mengidentifikasi ternak yang sakit dan sehat

Kondisi Ternak Sehat dan Sakit

Kondisi ternak sehat dan sakit biasanya di peroleh apabila hewan hidup tidak dapat mempertahankan keadaan normal. Hal tersebut di karenakan adanya gangguan dalam fungsi fisiologis sebagian atau seluruh tubuhnya (penyakit). Penyakit biasanya di akibatkan karena suatu keadaan/sakit yang dapat di sebabkan oleh organisme patogen maupun faktor-faktor yang lain.

Cara mengidentifikasi Ternak Kambing/Domba yang sehat seperti mampu memakan pakan sesuai dengan kebutuhannnya setiap hari sesuai dengan berat badannya, Bergerak aktif dan lincah, Bulu bersih, tidak ada yang rontok, kotor atau keropeng Kelopak mata bagian dalam berwarna merah muda, Mata bersinar tidak kelihatan Tidak ada leleran/lendir dari telinga, mata, lubang anus, lubang penis, dan lubang vagina.

Kotoran kambing konsistensi lunak berbentuk, Cek pada kuku dan teracak apakah ada luka, Status fisiologis ternak (suhu, pulsus, frekuensi gerak rumen) normal, Identifikasi Ternak sakit seperti  Nafsu makan berkurang atau tidak makan sama sekali, malas bergerak, pincang, tidak mampu berdiri, Bulu kotor, berdiri, ada keropeng, ada yang rontok, Cuping hidung kering dan hangat, Kelopak mata berwarna putih atau merah tua, Dehidrasi, Ada leleran lendir, darah atau nanah di lubang telinga , mata, anus, dan vagina, Kotoran kambing lunak, keras, atau encer Teracak bengkak, di angkat sebelah atau jalan terpincang-pincang. Turunnya kesehatan pada hewan dapat juga di sebabkan oleh tidak tercukupinya akan kebutuhan nutrisi, hewan tidak akan berproduksi maksimal bila pakan kurang mengandung nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air yang tidak seimbang.

Kondisi ternak yang sakit bisa di atasasi dengan pemberian obat-obatan maupun vitamin kepada ternak.

Referensi:

peternakan.polbangtanyoma

Baca juga untuk informasi selengkapnya https://mitratanifarm.co.id/

Penggunaan molases sebagai bahan pakan ternak

Pakan Molases Untuk Ternak

Molases Ini merupakan hasil samping pada industri pengolahan gula dengan wujud cair. Molass sering juga disebut tetes tebu dengan bentuk fisik cair,agak kental,warnanya merah kecoklatan dan mirip dengan warna kecap. molases memiliki sumber energi yang esensial dengan kandungan gula di dalamnya yang telah banyak di gunakan sebagai salah satu bahan penyusun ransum dengan kandungan nutrien yang cukup baik. Oleh karena itu,molases sangat berperan sebagai bahan pakan yang di butuhkan ternak.

Keunggulan dari molases yaitu dapat menjadi sumber protein atau energi untuk tubuh ternak. Selain itu, molases juga mampu meningkatkan palatabilitas pakan yang akan di berikan pada sapi karena memiliki cita rasa dan aroma yang manis.

Kelemahan dari molases yaitu:

Molases sendiri memiliki kelemahan dalam penggunanannya apabila molases di gunakan dalam jumlah yang banyak dapat mengakibatkan terjadinya bloat (kembung) pada ternak. Kandungan molases yang tinggi dalam pakan di duga menyebabkan pertumbuhan berlebihan dari mikroba dalam rumen. Sehingga mengakibatkan peningkatan rekresi mucilaginous(Jarrige and Beranger,1992). Sementara itu penggunaan molases yang tepat akan memberikan pengaruh yang baik bagi ternak seperti meningkatkan kecernaan serat dan asupan pakan namun. Sebaliknya menurunkan urea nitrogen (Reyed and El-Diwany (2007).

Cara Pemberian Molases

Beberapa cara pemberian molasses pada pakan ternak antara lain, di semprotkan pada hijauan atau campuran biji-bijian dan di campur dengan bahan pakan lainnya. Sebagai pengawet pada pembuatan silase. Molasses berperan sebagai sumber energy bagi bakteri fermentasi. Perlu di perhatikan bahwa penggunan limbah tebu ini bisa di rekomendasikan dalam susunan pakan lengkap (complete feed).

Hal ini berkaitan pula dengan aspek negative limbah tebu. Limbah tebu mempunyai kandungan protein rendah yaitu 3,1% dan kandungan energy yang tinggi 70.7%. Maka aplikasi di lapangan tidak sebagai pakan tunggal, tetapi sebaiknya di campur dengan bahan pakan sumber protein.

Efek molasses bila terlalu banyak di konsumsi ternak sapi adalah bisa menyebabkan diare karena kadar kaliumnya yang tinggi dan untuk toleransi yang dapat di konsumsi di ternak sapi adalah sebesar 15% dari campuran bahan konsentrat.

Baca juga https://mitratanifarm.co.id/

https://www.sapibagus.com/manfaat-molases-dalam-pakan-ternak-sapi/

Persyaratan Rumah Potong Ternak Ruminansia

RPH atau Rumah Potong Hewan Ternak merupakan suatu bangunan yang di desain khusus untuk memenuhi persyaratan teknis

dan higienis dan di gunakan sebagai temoat memotong hewan ternak baik ruminansia maupun u bagi masyarakat atu perusahaan.

Rumah Potong Hewan Ternak adalah rumah yang di gunakan dalam memotong hewan ternak secara aman, sehat,utuh dan halal (ASUH) serta berfungsi yaitu: 

Sebagai sarana dalam melaksanakan pemeriksaan hewan ternak sebelum di potong (antemortem) dan

pemeriksaan ternak setelah ternak dipotong (postmortem), pemotongan hewan secara benar (sesuai dengan persyaratan kesehatan,

kesejahteraan hewan dan syariah agama), pemantauan dan surveilans penyakit hewan dan zoonosis yang di temukan pada pemeriksaan antemortem

dan pemeriksaan postmortem guna pencegahan,  pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular dan zoonosis di daerah asal hewan. 

Setiap bangunan RPH harus di pisahkan antara daerah bersih dan daerah kotor dengan maksud untuk mencegah kontaminasi silang

antara bagian-bagian karkas yang di anggap bersih dan jeroan hewan potong.

 

Proses-proses yang di lakukan di daerah kotor adalah

pemingsanan, penyembelihan dan pengeluaran darah, pemisahan kepala, kaki dan ekor dari karkas,

pengulitan dan pengeluaran jeroan. Proses selanjutnya dari pengubahan hewan menjadi daging di lakukan di daerah bersih yaitu

pembelahan karkas, pemeriksaan postmortem, pemisahan bagianbagian/pemotongan (cutting), pendinginan dan bila di perlukan pembekuan.

Bangunan utama Rumah Potong Hewan yaitu memiliki daerah bersih dan daerahkotor. Daerah bersih terdiri dari tempat penimbangan karkas,

tempat keluar karkas, Ruang pelayuan, pembekuan, pembagian karkas dan  pengemasan daging, Sedangkan Daerah kotor terdiri dari tempat pemotongan hewan,

tempat penyelesaian pemotongan hewan, ruang untuk jeroan,  ruang untuk kepala dan kaki, ruang untuk kulit dan ruang postmortem.

Daerah  bersih dan daerah kotor harus dapat di pisahkan agar dapat menjaga kualitas produk dagingtetap higienis, karena dapat mempengaruhi kesehatan konsumen.

Persyaratan RPH Terdiri dari: persyaratan sarana, persyaratan lokasi, persyaratan perusahaan dan karyawan, persyaratan bangunan dan tata letak,

persyaratan peralatan, dan persyaratan kendaraan pengangkut daging.

  • Persyaratan sarana Rumah Pemotongan Hewan

harus di lengkapi dengan sarana/prasarana pendukung minimal meliputi:

akses jalan yang baik menuju RPH yang dapat di lalui kendaraan pengangkut hewan potong dan  kendaraan daging, sumber air yang memenuhi persyaratan baku mutu air bersih

dalam jumlah yang cukup dan tersedia terus menerus serta adanya fasilitas penanganan limbah padat dan cair. 

  • Persyaratan lokasi Lokasi RPH

sesuai dengan rencana umum tata ruang dan rencana detail tata ruang wilayah, yaitu tidak berada di tengah kota, letak lebih rendah dari pemukiman penduduk,

tidak berada di dekat industri logam atau kimia, tidak berada di daerah rawan banjir serta lahan luas. 

  • Persyaratan bangunan dan tata letak Bangunan dan tata letak komplek RPH

meliputi terdiri dari bangunan utama, area penurunan hewan dan kandang penampungan/kandang istirahat hewan, kandang penampungan khusus hewan ternak ruminansia betina produktif, kandang isolasi, ruang pelayuan berpendingin (chilling room), area pemuatan (loading) karkas atau daging, kantor administrasi dan kantor dokter hewan kantin dan mushola, ruang istirahat karyawan dan tempat penyimpanan barang pribadi (locker)/ ruang ganti pakaian, kamar mandi dan WC, fasilitas pemusnahan bangkai/produk yang tidak dapat di manfaatkan/insenerator, sarana penanganan limbah dan rumah jaga. 

  • Peralatan yang di gunakan harus mudah di bersihkan.

Peralatan di RPH juga harus tidak mudah berkarat. Pembersihan alat-alat cukup di lakukan dengan air yang di bubuhi desinfektan.

Alat harus terbuat dari mudah di bersihkan atau bersifat kronotif, alat yang langsung bersentuhan dengan daging tidak bersifat toksik,

di lengkapi dengan rel dan alat penggantung karkas, di lengkapi sarana desinfektan, dan di lengkapi peralatan khusus karyawan.

Petugas pemeriksa harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan pemeriksaan antemortem dan postmortem serta pengetahuan di bidang kesehatan

masyarakat veteriner Persyaratan karyawan dan perusahaan Karyawan harus sehat dan di periksa kesehatannya minimal sekali setahun,

karyawan mendapat pelatihan tentang higiene dan mutu.

  • Persyaratan kendaraan pengangkut daging,

Daging hasil RPH di angkut keluar dengan menggunakan mobil boks tertutup yang bagian dalam nya di lapisi dengan isolator panas.

Orang ataupun benda lain tidak di izinkan untuk berada atau masuk kedalam bagian dalam dari kendaraan ini.

Sanitasi Rumah Potong Hewan Karkas atau daging segar yang di produksi di RPH mempunyai sifat yang sangat mudah rusak (higly prishable).

Sanitasi Rumah Potong Hewan adalah air, karenanya tiap RPH harus tersedia sumber air dan tandon air atau menara air. 

Sumber: Agustina, K. K. (2017). Di ktat Kuliah Kesehatan Masyarakat Veteriner: Proses Pemotongan Ternak. Skripsi, 1–123.

Sanitas Kandang

Sanitas Kandang

Kendala yang masih sering di hadapi peternak kambing yaitu:

  • kurangnya pengetahuan pada penanganan gangguan reproduksi dan kesehatan ternak,
  • model perkandangan yang tidak sesuai dengan kondisi geografis daerah, serta
  • minimnya bantuan pengobatan ternak yang  .

Sebagian besar peternak kambing masih memelihara secara tradisional tanpa memerhatikan aspek tatalaksana pemeliharaan, manajemen reproduksi, dan kesehatan serta pembuatan kandang yang memenuhi aspek sanitasi dan higienitas.

Hal ini di karenakan usaha peternakan kambing hanya menjadi usaha sampingan bukan menjadi mata pencaharian pokok bagi peternak yang juga memiliki mata pencaharian utama sebagai petani.

Menurut  Wikipedia sanitasi adalah segala upaya yang di lakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan dan kebersihan kandang.Berikut hal-hal yang perlu di perhatikan dalam memenuhi sanitasi kandang.

Sanitasi kandang kambing domba 

sanitasi kandang di lakukan sebelum kandang di gunakan,dengan tujuan membasmi semua penyakit yang dapat menyerang ternak yang akan di pelihara.

  1. sanitasi pekerja peternakan,setiap pekerja atau karyawan yang memasuki lokasi juga di sterilkan.

  2. Sanitasi terhadap sarana dan prasarana dikandang,bertujuan dalam menentukan keberhasilan dalam peternakan.

  3. Sanitasi kendaraan yang masuk ke lokasi kandang,agar penyakit yang dari luar tidak bisa masuk kedalam kandang.

sumber: Madanifarm.com