Perluas Usaha Dengan Bermitra – CV. Mitra Tani Farm

Perluas Usaha Dengan Bermitra – CV. Mitra Tani Farm

Bermula dari berjualan domba

 

Milik peternak, kini MT farm menjelma menjadi salah satu peternakan yang cukup diperhitungkan.

Cermat mengamati celah bisnis menjadi kunci Mitra Tani (MT) Farm tetap eksis dalam usaha peternakan kambing-domba (kado).

Peternakan yang digawangi oleh Budi Susilo S, Amrul L, Bahrudin, serta M. Afnaan W dirintis sejak September 2004.

Mereka bersama-sama mengarungi berbagai tantangan yang terus berkembang.

 

Dari Jualan

M Afnaan W, salah satu pemilik MT Farm, mengutarakan, dari keinginan mencari pemasukan tambahan semasa kuliah pada 2002, ia dan ketiga temannya mempunyai ide untuk menjajakan domba milik peternak di wilayah bogor dan sekitarnya. “Jadi saat teman-teman liburan, kita main ke pasar kambing,” terang Afnaan, sapaannya, kepada AGRINA di lokasi peternakannya yang bertempat di Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jabar.

Usaha pertamanya ini sukses menjual 25 ekor domba. Tidak berhenti sampai di situ, ia pun melakukan penggemukan domba sendiri selama 3-4 bulan. Tahun berikutnya, ia berhasil menjual 86 ekor. “Kita dapat bantuan dana dari kampus sebesar Rp7,3 juta dan kembali menjadi Rp10,5 juta,” ingatnya.

Peningkatan penjualan terjadi pada 2004 tercatat 150 ekor terjual, sebanyak 750 ekor terjual pada 2005  dan pada 2006 terjual 1.500 ekor.  Kurun 2007-2010 rata-rata penjualanya 2 ribu ekor, tapi pada periode 2011-2014 penjualan merosot ratra-rata hanya 1.500 ekor. Penurunan ini lantaran, menggunakan pola pemasaran system grosir. “Kalau grosir itu ‘kan sekali banyak, jadi kita melayani pedagang untuk dijual lagi. Kini fokus pada penjualan retail atau langsung end user. Pembayaran lebih nyaman dan kerja lebih ringan,” jelasnya.

Tidak hanya untuk pasar kurban, Afnaan melakukan beragam cara untuk melego ternaknya, seperti melalui penjualan ke pemotongan hingga memasok ke jasa katering dan akikah serta restoran. Kebutuhan kado untuk akikah pun tidak kalah menggiurkan. “Kebutuhan kado ini tinggi banget. Ada jasa katering akikah di Jabodetabek yang punya 15 cabang, satu cabang butuh 100-200 ekor sebulan. Jadi satu manajemen kartering akikah butuh 3 ribu ekor/bulan. Itu baru satu manajemen belum yang lain,” ulas sarjana lulusan Fakultas Peternakan IPB ini.

Kendati demikian, ia melihat belakangan ini kualitas pesanan dari jasa akikah kerap berkurang. Pasalnya, tak hanya bobot ternak yang dipesan lebih ringan, malahan kini sudah beralih ke kambing atau domba betina akibat harganya yang lebih murah. “Kalau aturan agama boleh potong betina jika jantan yang mau dipotong lebih kurus dibandingkan betinanya. Cuma praktiknya yang dikejar bukan kualitas tapi ekonomi,” tukasnya.

Pria berusia 32 tahun ini menilai, hal itu akan berujung pada kelangkaan bibit akibat betina produktifbanyak dipotong. Sedangkan, pelaku usaha pembibitan masih jarang. Sehingga, sejak tahun lalu ia juga mulai menambah porsi pembibitan di kandangnya.

 

Tenaga Pemasaran

 

Perubahan dari pasar grosir menuju pasar ritel bukan tanpa hambatan. Pasalnya, rataan penjualan kado MT Farm mencapai 100-200 ekor/bulan. Tentu bukan perkara enteng jika mau dijual secara eceran.

Afnaan pun menyiasati dengan memperluas jaringan pemasaran melalui penambahan tenaga pemasaran dan tetap mempertahankan jaringan lama. “Jadi dengan memperbanyak marketer, terutama mahasiswa yang berjiwa usaha dan pernah magang di sini,” ujar kelahiran Salatiga, Jateng pada 3 Februari 1982 itu.

Ia menjelaskan, tenaga tambahan itu tidak terikat dengan kontrak, melainkan hanya membantu mencari konsumen. Untuk satu ekor kado yang terjual marketer ini mendapat bayaran Rp50 ribu dan Rp100 ribu saat Idul Adha.

 

Kemitraan

 

Pasar memang penting, sektor hulu pun punya andil mengamankan pasokan. Untuk itu, MT Farm melakukan system kemitraan. “Kekurangan pasokan dan ketidak sanggupan memenuhi kebutuhan, akhirnya kita kerja bareng membuat plasma agar ketersediaan selalu ada,” terang Afnaan.

Sistem kemitraan ini sudah diterapkan sejak tahun 2011 dengan dua model. Pertama plasma pemberdayaan, bertujuan untuk memberdayakan petani dengan modal yang diperoleh dari dana CSR (Corporate Social Responsibility) dan ZIS (Zakat, Infak dan Shadaqah) salah satu bank nasional. Kedua plasma bisnis, hubungannya murni untuk bisnis antara MT Farm dengan investor.

Supaya sistem ini berjalan lancar, suami dari Kurniawati Hasanah ini merancang agar peternak plasmamerasa nyaman selama masa pemeliharaan dengan memberikan jaminan harga, waktu panen, pasar, serta modal. “Selama ini tidak ada yang menjamin harga, jadi sistemnya harga beli sama dengan harga jual. Kemudian menjamin waktu panen setiap 3-4 bulan, jadi tidak harus menunggu terlalu lama, dan pasarnya jelas tanpa harus dimainkan oleh tengkulak,” paparnya.

Selain itu, dari pengamatannya, peternak yang tidak memberikan perlakuan khusus alias hanya memanfaatkan hijauan seadanya mampu menaikkan bobot hingga 5kg/ekor selama tiga bulan pemeliharaan. Artinya dalam tiga bulan peternak  bisa memperoleh pemasukan Rp350 ribu per tiga bulan jika harga kado dibanderol Rp70/kg bobot hidup.

Ia pun mematok skala usaha pemeliharaan minimal 25 ekor. Tujuannya, agar beternak menjadikan sebagai usaha utama bukan sebagai tabungan atau kerja sampingan.

“Harapannya dengan pertambahan 5 kg dalam tiga bulan peternak bisa mendapat Rp8,7 juta. Tapi itu masih dibagi lagi, 50% untuk petani, 25% investor, 15% MT Farm yang sudah menjamin dan 10% biaya operasional seperti kontrol ke kandang-kandang. Jadi kira-kira petani bisa memperoleh Rp1,4 juta/bulan. Karena dana hibah, keuntungan investor ini biasanya dialokasikan untuk pembangunan fasilitas umum,” urai Bapak yang mengaku hobi dagang tersebut.

Selain plasma pemberdayaan, plasma bisnis juga diberikan jaminan layaknya petani. Perbedaannya hanya di modal dan pembagian keuntungan. Keniakan bobot badan per tiga bulan akan dibayarkan dan selanjutnya dibeli utuh menjelang Idul Adha dengan harga beli yang sama di awal.

Pola kemitraan ini terus berkembang. Untuk plasma pemberdayaan, kurang lebih 40 petani di wilayah Bogor tergabung didalamnya. Sementara jumlah kado, baik di plasma pemberdayaan dan bisnis, berjumlah lebih dari seribu ekor.

Arfi Zulta HB

 

Sumber : agrina-online.com

Kuliah Sambil Kerja Bisa Aja, Asal…..

Kuliah Sambil Kerja Bisa Aja, Asal…..

JAKARTA – Bekerja atau membuka usaha sendiri? Dilema ini yang mungkin menghantui para mahasiswa jelang kelulusan. Ternyata, keduanya bisa dilakukan secara bersamaan.

Demikian disampaikan Pemilik PT (admin: seharusnya “CV”) Mitra Tani Farm Budi Susilo Setiawan saat Studium  Generale ‘Pembekalan Karir Prawisuda Sarjana’ Institut Pertanian Bogor (IPB). Menurut Budi, meniti karier dengan bekerja pada orang lain sambil berwirausaha adalah pilihan yang lebih baik daripada bekerja atau berwirausaha saja.

“Namun ada syaratnya dan harus ada prioritas. Jika kalian masih kuliah dan sambil berwirausaha, maka kuliah harus jadi prioritas utama. Sementara berwirausaha prioritas selanjutnya,” ujar Budi, seperti disitat dari siaran pers yang diterima Okezone, Selasa (19/11/2013).

Senada dengan Budi, Direktur PT Multi Azam Sejahtera Achmad Iman menyebut, kuliah sambil beriwusaha dapat berjalan seimbang selama mahasiswa bisa membagi waktu dan berkorban.

“Jika ingin berpenghasilan lebih, maka harus memiliki penghasilan tambahan dengan berwirausaha dan harus ada yang dikorbankan. Misalnya waktu,” imbuh Achmad.

Dia menambahkan, para lulusan harus mencintai setiap pekerjaan yang ditekuni kelak. “Jika kalian ingin meniti pekerjaan dengan bekerja pada perusahaan, maka cintailah pekerjaan itu. Dengan mencintai itu bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Riset Perkebunan Indonesia (RPN) Didiek Hadjar Goenadi berbagi sejumlah pesan kepada para lulusan yang akan segera memasuki pintu gerbang dunia kerja.

“Pertama, Kalian harus bisa mengembangkan diri. Kedua, memiliki semangat dalam rangka meraih hasil terbaik, bekerja keras, pantang menyerah dan gunakanlah teknologi guna mencapai keuntungan yang berkelanjutan,” kata Didiek.

 

Sumber : news.okezone.com

CV Mitra Tani Farm, Menyediakan Hewan Kurban, Melayani Aqiqah dan Catering

CV Mitra Tani Farm, Menyediakan Hewan Kurban, Melayani Aqiqah dan Catering

CV. Mitra Tani Farm atau yang lebih dikenal dengan nama MT Farm adalah perusahaan yang bergerak di bidang peternakan (kambing, domba & sapi) dan catering yang berdiri sejak tahun 2004.

#MitraTaniFarm #MTFarmStore menjual kambing , domba dan sapi untuk kurban, aqiqah / akekah, catering maupun untuk kebutuhan lainnya. Daftar harga bisa dilihat di www.mitratanifarm.co.id

Harga yang ditentukan adalah sesuai dengan bobot timbangan dalam keadaan hidup.

– Gratis ongkos kirim seluruh wilayah Jabodetabek.

– Tidak ada biaya perawatan atau biaya tambahan lainnya sampai hari pelaksanaan kurban.

– Sehat & tidak cacat, ada surat keterangan sehat dari dinas peternakan.

Kami juga membantu mendistribusikan hewan kurban ke daerah-daerah yang membutuhkan.

Untuk pemesanan bisa menghubungi : 085100139887 (WA only) atau 085773333210 (SMS/WA).

Jl. Baru Manunggal 51 No. 39 Rt 04/05 Tegalwaru , Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16620

Gmaps: https://goo.gl/maps/n9u2XkE89wM2

Formulasi Strategi Peningkatan Produksi Domba CV Mitra Tani Farm, Ciampea, Bogor

Formulasi Strategi Peningkatan Produksi Domba CV Mitra Tani Farm, Ciampea, Bogor

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk memformulasikan strategi peningkatan produksi domba di CV Mitra Tani Farm (CV MT Farm), Ciampea, Bogor. Pendekatan penelitian yang diterapkan adalah analisis deskriptif yang dilakukan dengan mempelajari permasalahan dari objek yang diteliti. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Penelitian dilakukan menggunakan alat analisis berupa pemetaan rantai nilai,  matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation), SWOT, dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).

Hasil analisis rantai nilai diketahui bahwa produksi domba di CV MT farm saat ini sangat tergantung dari pasokan mitra dan petani internal. Hasil IFE dan EFE diperoleh selisih nilai tertimbang masing-masing sebesar 2,120 dan 0,686 maka diperoleh posisi perusahaan dalam matrik SWOT berada pada kuadran I.

Oleh karena itu, perusahaan disarankan untuk menggunakan strategi pertumbuhan. Urutan prioritas strategi berdasarkan QSPM adalah (1) meningkatkan jumlah bakalan, (2) pengembangan manajemen, (3) memperkuat modal dan kepemilikan, (4) meningkatkan kualitas melalui teknologi. Hasil perhitungan gross profit margin diketahui keuntungan yang diperoleh CV MT farm setiap tahunnya jika meningkatkan penjualan domba mencapai 1000 ekor/bulan adalah sebesar 40,34% dari total produksi.

Kata kunci: MT Farm, produksi domba, strategi, SWOT, QSPM, gross profit margin

ABSTRACT

This research was conducted to formulate to increase the sheep production at CV Mitra Tani Farm (CV MT Farm), Ciampea, Bogor. The research was conducted using descriptive analysis by analyzing the problem experienced by CV. MitraTani Farm. Primary data and secondary data were gathered at this research. The research was also conducted using several analytical methods such as value chain mapping, internal factor evaluation (IFE) and external factor evaluation (EFE) matrix, SWOT and quantitative strategic planning matrix (QSPM).

Based on the value chain analysis, the current production of sheep at CV MT farm is highly depending on the supply from its partners and internal farmers. According to the IFE and EFE results, the differences of each weighted values were respectively 2,120 and 0,686 so the position of the company in the SWOT matrix was situated at Quadrant I.

Therefore the company needs to use a growth strategy. The QSPM sequenced the strategy priority as follow (1) increasing the number of lambs, (2) developing the management, (3) strengthening the capital and ownership, (4) improving the quality through technology. The result of the gross profit margin calculation, if the sheep‘s selling is increased up to 1000 sheep per month then the possible annual profit that can be earned by CV MT farm is 40,34% of the total production.

Keywords: MT Farm, sheep production, strategies, SWOT, QSPM, gross profit margin

Full Text:

FULL TEXT (Tekan disini untuk mendownload)

DOI: https://dx.doi.org/10.17358/jma.9.2.77-85

Sumber :

https://journal.ipb.ac.id

https://sinta1.ristekdikti.go.id

https://www.neliti.com

Pelatihan Pengolahan Karkas Domba di CV Mitra Tani Farm, Ciampea, Bogor

Pelatihan Pengolahan Karkas Domba di CV Mitra Tani Farm, Ciampea, Bogor

Alhamdulillah, kami telah diberi kesempatan oleh PKPU untuk ikut serta dalam pelatihan yang diadakan di Ciampea Bogor,jingga di wakilkan oleh dua orang yaitu Bu Riesa dan Bu Reny, mau tau ceritanya? mari kita simak bersama…..langsung dari TKP, yuks…

Pelatihan Pengolahan Karkas Domba di MT Farm, Ciampea, Bogor
Pelatihan Pengolahan Karkas Domba di MT Farm, Ciampea, Bogor

Tanggal 14 juni 2012 kemarin, kami perwakilan jingga memenuhi undangan PKPU untuk mengikuti pelatihan ke MT Farm Ciampea, Bogor. karena kami sangat antusias mengikuti pelatihan ini, kami pun telah sampai di kantor cabang PKPU Condet pada pukul 7.30 pagi. rencananya kami beserta rombongan yang berjumlah sekitar 15 orang akan berangkat pukul 8.00 WIB. perjalanan kami sangat menyenangkan karena banyak kenal orang baru, diantara nya ada yang berasal dari Kredit Usaha Mandiri Mampang dan Program 1000 Jamban di Depok yang kesemuanya merupakan mitra dari PKPU.

Subhanallah meski perjalanan sedikit macet dan sedikit memacu adrenalin,dengan menempuh perjalanan sekitar 2 jam sampailah kami di MT Farm, ternyata tempatnya recomended banget, ada BLK, yang di samping nya terdapat musholla berbentuk saung yang juga ditemani oleh kolam ikan, sejauh mata memandang banyak kebun-kebun sayuran organik yang bersebelahan dengan kandang domba/kambing tersebut. Acara pun di mulai dengan sambutan dari pihak PKPU yang dalam hal ini di wakili oleh pak Arafat dan salah satu pemilik MT Farm yaitu pak Budi Susilo S.Pt.

Pak Budi Setiawan, Salah Satu Pemilik CV. Mitra Tani Farm, Ciampea, Bogor Sedang Memberikan Sambutan Pada Pembukaan Pelatihan Pengolahan Karkas Domba di MT Farm, Ciampea, Bogor
Pak Budi Setiawan, Salah Satu Pemilik CV. Mitra Tani Farm, Ciampea, Bogor Sedang Memberikan Sambutan Pada Pembukaan Pelatihan Pengolahan Karkas Domba di MT Farm, Ciampea, Bogor

Karkas dalan bidang peternakan adalah daging dan tulang tanpa kulit, jeroan, kepala dan kaki. Kebutuhan Daging Domba/kambing saat ini sangat besar yaitu untuk Qurban, Aqiqah, Hotel, restauran, dan penjagalan. namun kebutuhan market ini tidak diikuti oleh maraknya peternakan yang ada, sehingga usaha beternak domba/kambing ini mempunyai Prospek yang cerah.

Pelatihan Pengolahan Domba Karkas, merupakan awal dari suatu usaha yang menjanjikan saat ini yaitu usaha Aqiqah, karena dengan terus meningkatnya kesadaran masyarayarakat dalam hal beragama. ditekankan oleh pak Budi bahwa permintaan domba/kambing saat ini sangat besar memang awalnya Mitra Farm hanya menjual untuk kebutuhan hewan Qurban namun karena melihat peluang dan banyaknya permintaan untuk Aqiqah sekarang ini maka dibukalah Salamah Aqiqah. jika memang ingin serius dalam usaha ini jangan lupakan dari hulu hingga hilir yaitu dari aspek Produksi yaitu peternakan Domba/kambing, kesejahteraan peternak yaitu pelaku industri ini serta bagaimana kreasi kita dengan masakan aqiqah ini.

Bumbu Untuk Pembuatan Nasi Kebuli Pada Pelatihan di CV Mitra Tani Farm Bersama PKPU dan ZIS Indosat - www.mitratanifarm.com
Bumbu Untuk Pembuatan Nasi Kebuli Pada Pelatihan di CV Mitra Tani Farm

Pengolahan Karkas Domba untuk Aqiqah selain di buat Sate dan Gulai, ternyata kita juga bisa dengan membuat kreasi lain yaitu dengan di buat kambing guling dan Nasi Kebuli. Pengolahan karkas dengan di buat kambing guling dapat menghemat harga tusuk sate dan harga pekerja untuk menusuk sate.

Bapak Afnan Wasom, salah satu Trainer sedang memperagakan pembuatan kambing guling Pada Pelatihan di CV Mitra Tani Farm Bersama PKPU dan ZIS Indosat - www.mitratanifa
Bapak Afnan Wasom, salah satu Trainer sedang memperagakan pembuatan kambing guling

Diakhir acara kami pun menyempatkan diri untuk melihat-lihat kandang MT Farm, jadi kangen masa lalu, hehehe…

Salah satu Kandang Domba & Kambing DI CV Mitra Tani Farm Ciampea, Bogor, Jawa Barat
Salah satu Kandang Domba & Kambing DI CV Mitra Tani Farm Ciampea, Bogor, Jawa Barat

Kami senang dapat terlibat daalam pelatihan ini karena selain menambah referensi untuk mulai merencanakan untuk membuka lapangan kerja, dan semoga kedepannya sesuai harapan PKPU kita dapat membuat suatu Jaringan Bisnis Sosial se Indonesia atau bahkan mungkin se Dunia. amiin

Penasaran ada apa lagi dengan Jingga? tunggu cerita selanjutnya ya….

wasalam

 

Sumber : Jingga Life School

Pengolahan Menu Spesial Di KARASA (Kafe Rakyat Sehat) CV. Mitra Tani Farm Bogor

Pengolahan Menu Spesial Di KARASA (Kafe Rakyat Sehat) CV. Mitra Tani Farm Bogor

Komala Sari, Mia (2013) PENGOLAHAN MENU SPESIAL DI KARASA (KAFE RAKYAT SEHAT) CV. MITRA TANI FARM BOGOR.Other thesis, Teknologi Pangan.

Text
cover.pdf
Download (34Kb) | Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf
Download (19Kb) | Preview
Text
KATA PENGANTAR.pdf
Download (17Kb) | Preview
Text
kata persembahan.pdf
Download (25Kb) | Preview
Text
pkpm mia ok 11.pdf
Download (393Kb) | Preview

Abstract

CV. Mitra Tani Farm Bogor merupakan salah satu perusahaan yang sukses menjalankan usaha peternakan dan catering (usaha boga). Pelaksanaan usaha boga adalah semua proses dalam pengolahan makanan yang terdapat pada suatu usaha boga. Proses ini meliputi perencanaan menu, pengadaan bahan makanan dan perawatannya, persiapan dan pengolahan, pelayanan, penentuan harga, promosi penjualan dan lain-lain. Menu spesial yang disajikan di kafe KARASA adalah sop ayam, soto kambing, dan tonseng kambing.

Tahap-tahap pengolahan pada soto ayam, dan sop kambing adalah persiapan bahan, pengupasan dan pencucian, penghalusan, penimbangan, penumisan, pencampuran dan pemasakan serta penyajian. Tahap-tahap pengolahan tonseng kambing adalah persiapan bahan, penimbangan, penumisan, pengungkapan, penambahan kuah gulei dan pemasakan serta penyajian.

Dengan adanya Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) di CV. Mitra Tani Farm maka penulis dapat menambah wawasan dan pengalaman yang baru.

Dengan adanya Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) di CV. Mitra Tani Farm maka penulis dapat menerapkan ilmu dan mengembangkan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan.

Dengan adanya Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) di CV. Mitra Tani Farm maka penulis dapat mengetahui proses pengolahan makanan yang ada di kafe KARASA.

Pengendalian dan pengawasan mutu yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan produk akhir baik juga dan terjaga kualitasnya. Sanitasi yang ditetapkan di CV. Mitra Tani Farm Bogor dimulai dari sanitasi produk, pekerja, ruangan, dan peralatan yang digunakan pada proses pengolahan.

Dalam penanganan limbah dilakukan dengan dua cara yaitu pemisahan limbah padat dan limbah cair. Sampah dapat dikumpulkan di dalam tempat sampah yang tersedia di ruangan, setelah tempat sampah tersebut penuh, sampah langsung dibuang ke tempat penampung sampah akhir. Sedangkan limbah cair langsung disalurkan melalui parit saja, karena pada Mitra Tani Farm Bogor penanganan tentang limbah cair belum begitu diperhatikan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Depositing User: perpus perpustakaan politani
Date Deposited: 20 Aug 2015 01:29
Last Modified: 20 Aug 2015 01:29
URI: https://repository.politanipyk.ac.id/id/eprint/250

 

Sumber : https://repository.politanipyk.ac.id/250/